Friday 28 November 2008


Pada percobaan yang telah kami lakukan, yaitu percobaan tentang distilasi atau penyulingan terhadap larutan NaCl yang dipanaskan dalam labu distilasi. Namun, pada saat itu hasil yang kami dapatkan dari penyulingan (distilasi) larutan NaCl terdapat kekeruhan setelah dicampurkan dengan larutan AgNO3.
Hal ini tidak sesuai dengan teori yang sebenarnya, hasil distilat dari larutan NaCl yang dipanaskan dalam labu distilasi seharusnya tidak berwarna (bening) setelah dicampurkan larutan AgNO3. hal tersebut disebabkan oleh suhu larutan yang dipanaskan lebih dari 100 oC.

Penerapan dari proses percobaan ini harus sesuai dengan teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Sehingga percobaan yang kami lakukan bias mendapatkan hasil yang sesuai teori. Dalam pelaksanaannya suhu larutan NaCl yang seharusnya konstan (stabil) kurang dari 100 OC sulit dilakukan karena pemanas/api yang digunakan menyala dengan terus menerus sehingga suhunya mencapai lebih dari 100 OC. Dari percobaan tersebut, setelah larutan NaCl mendidih (pada suhu kurang lebih 100 OC) komponen yang terlebih dahulu menguap adalah air, kemudian jika suhu larutan NaCl terus bertambah (lebih dari100 OC) maka komponen yang ikut menguap adalah NaCl.

Jadi setelah NaCl ikut menguap maka hasil yang didapatkan (distilat) tidak lagi murni air, tetapi tercampur dengan NaCl, sehingga ketika dicampur dengan larutan AgNO3 larutan hasil distilasi berwarna putih keruh. Dari hasil percobaan yang kami lakukan kami bisa mengambil kesimpulan bahwa untuk mendapatkan zat kimia yang murni perlu melalui tahap-tahap tertentu, agar hasil yang didapatkan bisa optimal (zat yang memiliki kemurnian tinggi), serta tahap-tahap tersebut harus dilalui dengan benar agar hasil distilasi tidak tercampur dengan komponen yang tidak diinginkan. Kelompok IX.

0 comments:

Post a Comment